Rabu, 09 Desember 2009

bercerita kepada bayang2


Selamat malam kawan, apa yg bisa kuceritakan pada dirimu?, bukanya dari dulu hingga sekarang kau ada disampingku. Lebih dekat dari siapapun yg kucintai. Selamat malam kawan, mengapa dirimu hanya diam atas semua pertanyaan?, mengapa dirimu selalu mengamini setiap kelakuanku?, mengapa dirimu hanya merasakan kezaliman diriku?. Maaf bukan maksudku untuk memarahimu, hanya saja diriku merasa bosan dengan pribadi ini, hanya saja diriku merasa muak dengan teori hidup ini, hanya saja aku jenuh akan rutinitas tanpa henti ini. Dahulu ketika air itu masih jernih, ketika ada sapa halus disetiap langkah kaki, ketika ada tangan lembut membimbingku menapaki hari, aku hanya diam dengan rasa enggan. Hingga sang sinar berjejer memasuki tirai jendela yang tak lagi memperbolehkan sang angin mengalir. Aku lunglai diantara semua dusta dunia, bagai waktu yg tak pernak akan ketemu dengan sang pencipta. Aku melelahkan tubuh dan mulai berjalan hingar diantara sesak-sesak pekikan bayi yg tak sabar menunggu sang bunda membuatkan makanan. Aku....., entahlah untuk apa rasa yang ada ditubuh usang ini, berbalik akan takdir, berbuai pada waktu berujung untuk segenggam asa, aku hanya sejejer asa dalam lingkup yang kuasa. Maafkan aku sang bayang2, maafkan aku telah membawamu dalam nirmana gelap berbahan duri, hingga sang cahaya menjadi sunyi kuharap hirimu masih tetap menemaniku melewati mimpi ini. [catatan kebingungan, kiwi 2009]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar